Selasa, 26 Januari 2010

Kreatif (oleh Santoso Kristanto)

Kreatifitas yang dimiliki manusia tidak ada batasannya. Apapun bisa menjadi bahan pikiran, dengan manfaatnya sebagai pemecah masalah atau bahkan hiburan. Barang-barang yang kita lihat sehari-hari mungkin saja mengandung kreatifitas pembuatnya. Dan itu tidak terbatas pada benda seni saja. Kemajuan teknologi dan akademik juga bisa dihasilkan dari sifat kreatif. Menjadi kreatif tidak berakhir sebagai seniman, atau menghasilkan lukisan, contohnya. Banyak hal bisa digabungkan dengan kreatif dan memunculkan sesuatu yang baru.

Gigih (oleh Santoso Kristanto)

Selalu berusaha sampai akhir menjadi ciri orang gigih. Kesulitan yang dihadapi tidak bisa menghentikan usahanya mencapai tujuan. Menjalankan sesuatu sebaiknya diselesaikan sampai titik terakhir. Meskipun banyak kerugian yang mungkin dihadapi, tetapi sifat gigih akan memberikan hasil yang tidak dapat dinilai, pengalaman yang dirasakan saat bertahan menghadapi ujian terhadap pikiran kita akan memunculkan pemikiran baru yang lebih matang.

Terpercaya (oleh Santoso Kristanto)

Bisa dipercaya berarti bisa diandalkan untuk melakukan sesuatu. Kepercayaan bukan sesuatu yang bisa didapatkan dalam sekejap, perlu konsistensi perilaku dalam melalui berbagai peristiwa yang mendukung tumbuhnya kepercayaan orang lain. Waktu yang dibutuhkan tidaklah sebentar, namun, kepercayaan mudah sekali hilang dengan satu kesalahan kecil. Jika sesuatu yang sulit didapat, ternyata mudah sekali hilang dari kita, apakah layak kita mendapatkannya ? Untuk tetap hidup di kehidupan sosial saat ini, kita perlu saling bekerjasama memberikan manfaat dan bantuan kepada orang lain. Kepercayaan akan membantu memperlancar semua itu. Bagaimana kita mempertahankan kepercayaan orang lain terhadap kita ? Bersikaplah mementingkan tujuan bersama, khususnya saat hal yang kita lakukan berkaitan dengan orang lain. Dengan begitu kita dan orang tersebut akan saling belajar bagaimana menjadi orang yang dipercaya.


Minggu, 03 Januari 2010

Pribadi yang Terpercaya (oleh Mutiara Aisyah)

Kita tak pernah tahu isi hati seseorang. Terkadang, ada beberapa orang yang terlihat memiliki annoying behavior atau berpenampilan layaknya seorang rascal, tapi sebenernya isi hatinya begitu baik, tulus, dan bersih. Tapi tak jarang juga kita menyadari bahwa ada orang yang terlihat begitu baik, ramah, ringan tangan, dan nampak dapat dipercaya, namun ternyata menyimpan sesuatu yang tak kita sangka dalam hatinya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? karena banyak hal. Karena menusia memiliki begitu banyak keinginan. Karena manusia tak pernah puas dengan apa yang telah didapatkan. Karena banyak hal. Karena hal ini. Karena hal itu. Dengan alasan ini. Dengan alasan itu. Dengan berbagai alasan.

Dan, saya baru saja menyadari sesuatu yang tak boleh saya biarkan. Saya menyadari bahwa hati tak hanya bisa dikategorikan atas hitam atau putih. Ada begitu banyak warna-warna di dalamnya. Meskipun demikian, saya tak bisa membiarkan hal-hal itu merugikan banyak orang. Saya bisa saja mengatakan bahwa saya bukan seorang berhati hitam, atau putih. Tapi apa anda tahu kebenaran atas pernyataan tersebut?

Ada banyak hal yang bis memperngaruhi tingkat kepercayaan orang lain pada diri kita. Hal ini tidaklah banyak berkaitan dengan kemampuan intelektual yang kita miliki, namun lebih cenderung ke arah tingginya tingkat kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan kesetiaan kita terhadap komitmen yang telah kita buat. Semua itu akan tercermin dalam perilaku kita dan dengan sendirinya orang lain akan memberikan penilaian mengenai tingkat kepercayaan mereka terhadap diri kita. Oleh karena itu, tetaplah berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, karena itu semua adalah kunci untuk menjadi pribadi yang terpercaya.

PEARLY WORDS REBORN (oleh Mutiara Aisyah)

Sebagai salah satu wujud nyata dari upaya untuk merepakan salah satu dari dua belas karakter Ma Chung yakni Kreatif. Saya memiliki suatu gagasan untuk memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan sekitar dalam bentuk yang belum banyak digunakan oleh banyak orang, yakni melalui media SMS (Short Messages Service) berupa pemberian Kata-kata Mutiara setiap hari kepada setiap anggota yang terdaftar. Berikut adalah bentuk penawaran dari gagasan tersebut :

Setelah mengadakan evaluasi sistem dan peningkatan mutu layanan selama kurang beberapa bulan, kini Pearly Word hadir kembali dengan konsep yang lebih fresh dan berbeda. Dengan brand dan slogan baru yakni

PEARLY WORDS
- A Touch of Bright Future-

kami akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Kami akan menghadirkan pesan harian dalam SMS berisi Kata-kata Mutiara yang dapat dipastikan kualitasnya sehingga akan menjadikan anda pribadi-pribadi yang penuh motivasi dan siap memberikan inspirasi bagi orang lain.

Kami juga masih tetap menerima kontribusi Kata-kata Mutiara dari member untuk dapat kami distribusikan pada member yang lain. Namun demikian, kontribusi yang masuk dari para member akan kami seleksi terlebih dahulu agar sesuai dengan standar kualitas kami.

Kami juga masih membuka pendaftaran bagi Anda-anda yang merasa siap untuk meraih sukses dan memiliki motivasi tinggi untuk memaksimalkan potensi diri. Dengan mengikuti prosedur yang ada, anda akan dapat segera bergabung bersama kami. Layanan ini kami berikan secara gratis, tanpa ada biaya sedikit pun. Semua ini karena kami percaya bahwa Anda-anda adalah sosok pemimpin masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami dengan menulis e-mail di mutiara.aisyah@yahoo.com.

PEARLY WORDS tidak pernah mengambil keuntungan materi dalam layanan ini. PEARLY WORDS tidak bertanggung jawab atas pihak-pihak lain yang mengatasnamakan diri sebagai PEARLY WORDS. Informasi resmi mengenai PEARLY WORDS hanya kami berikan melalui alamat e-mail mutiara.aisyah@gmail.com.

A Tough Generation (oleh Mutiara Aisyah)

Beberapa waktu yang lalu, saya bersama teman-teman dari kelompok mentoring mengunjungi salah satu sekolah dasar di belakang kampus kami, Universitas Ma Chung. Sejak minggu sebelumnya, kami mengadakan beberapa kegiatan di sini sebagai bentuk pengabdian masyarakat, sekaligus tugas dari mata kuliah CBDC (Character Building Development Center) IV, yakni Relasi Manusia dengan Dunia. Beberapa hal yang akan kami lakukan di sana antara lain, melakukan penghijauan, membuat sistem informasi akademik, mengadakan penyuluhan tentang pembuangan sampah, serta melakukan pengadaan tempat sampah di SD tersebut.

Karena Sabtu sebelumnya saya berhalangan hadir, alhasil Sabtu kemarin adalah hari pertama saya mengunjungi sekolah tersebut. Saat menginjakkan kaki di sana, saya merasakan sebuah ironi yang mendalam. Gedung sekolah yang berada di balik gedung universitas yang megah itu berada dalam kondisi yang penuh kesederhanaan. Sebuah ironi yang membuat saya merenung beberapa saat. Saya bahkan tak pernah menyadari sebelumnya bahwa di balik keindahan arsitektur gedung Bakti Persada, terdapat sebuah gedung tua dimana terdapat sejuta harapan dari puluhan anak-anak itu.

Saat memasuki pagar sekolah, kami disambut dengan tawa riang dari bibir-bibir mungil yang menyejukkan hati. Saat kutatap binar mata-mata itu, kulihat ada sejuta harapan di sana. Harapan yang akan menghantarkan mereka meraih cita-citanya.

Tangan-tangan mungil yang dengan cekatan mendampingi kami bekerja bersama membuatku menyadari bahwa mereka akan menjadi sosok-sosok tangguh yang dinanti oleh dunia. Di sisi lain, sebenarnya aku menyadari bahwa seharusnya aku bersyukur bahwa di usia yang sama dengan mereka, aku mendapat berbagai kemudahan untuk mengoptimalkan potensi diriku.

Seketika, ingatanku melayang ke masa-masa kecilku,

Saat aku berada dalam usia yang sama dengan mereka, aku bersekolah sebuah SD swasta di Jakarta. Kebanyakan teman-temanku adalah anak-anak dari golongan berada. Kebanyakan dari mereka pulang pergi dengan mobil mewah beserta supirnya, dengan bekal makanan bergizi yang menyehatkan, dan fasilitas sekolah yang sangat memadai, semua itu seharusnya membuat kami malu jika kami masih memiliki alasan untuk bermalas-malasan. Meskipun keluargaku saat itu tidak berada dalam kondisi yang penuh kemewahan, tapi aku bersyukur karena aku diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar yang memadai, dengan teman-teman yang membuatku terpacu untuk belajar, serta fasilitas sekolah yang sangat mencukupi.

Namun demikian, saat melihat anak-anak itu, aku semakin menyadari bahwa kondisi materi bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi semangat belajar seseorang. Di saat 10 tahun yang lalu aku dan teman-teman sibuk bertukar cheat game komputer, ternyata saat ini adik-adik itu masih harus mengantri di hadapan sebuah komputer bersama teman-teman sekelasnya, hanya untuk mencoba program paint. Di saat adik sepupuku yang berusia tiga tahun sudah bisa bermain solitaire di kamarnya, anak-anak itu masih harus mengantri untuk mempraktikkan cara menggunakan mouse. Di saat SD dulu aku dan teman-teman saling bertukar gambar melalui email, anak-anak itu bahkan saat ini masih belum pernah mendapat kesempatan untuk sekedar menggunakan internet.

Namun demikian, selama aku memperhatikannya, aku merasa bahwa mereka akan menjadi generasi yang lebih tangguh dibandingkan aku dan teman-temanku. (Mungkin ada sebagian yang menilai bahwa ekspektasi saya terlihat berlebihan, namun jika teman-teman melihat langsung kondisi yang sebenarnya, saya yakin anda akan memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda dengan saya). Saat dulu aku dan teman-temanku memilih bersembunyi saat diadakan kerja bakti di sekolahku, mereka justru dengan semangat membantu kami bekerja bersama. Saat dulu aku dan teman-teman sibuk memainkan tamagotchi kami masing-masing, mereka bisa tertawa lepas hanya dengan bermain lempar tangkap penghapus papan tulis. Saat dulu aku dan teman-teman memasang wajah cemberut jika mobil antar jemput kami datang terlambat beberapa menit, mereka malah harus berjalan kaki untuk berangkat dan pulang sekolah setiap hari.

Mereka menikmati kehidupannya dengan segala perjuangannya. Mereka menjalaninya dengan penuh ketekunan karena mereka percaya bahwa suatu saat mereka akan menuai hasil dari itu semua. Mereka memiliki cara tersendiri untuk meraih kebahagiaannya, yakni melalui ketekunan dan kegigihannya. Di pundak mereka terdapat sejuta pengharapan dari orangtuanya. Di senyum mereka ada semangat hidup yang tak pernah pudar. Di mata mereka terdapat secercah sinar yang menerangi bumi dan seisinya. Di hati mereka ada impian yang akan membuat mereka mampu menaklukkan dunia.

[A young, great, tough generation]

Aku memang belum bisa memberi sesuatu yang nyata pada mereka, yang bisa kuberikan hanyalah harapan, motivasi, dan keyakinan bahwa mereka adalah generasi yang dinanti oleh dunia. Jangan pernah berhenti berjuang, adik-adikku. Kami yakin, kalian semua akan dapat meraih apa yang kalian impikan. Tak ada yang tak mungkin, selama kita mau belajar, bekerja keras, dan berdoa. Percayalah, suatu hari nanti, dunia 'kan tersenyum bangga melihatmu, adik-adikku. Tetap semangat!!

TRUSTWORTHY (oleh Alfons Gunawan)


Ada banyak macam permainan dalam pertunjukkan sirkus: ada akrobat, ada pertunjukkan hewan, ada atraksi sulap.

Apakah Anda tahu apa hal terpenting untuk menjadi pemain sirkus? Jawabannya bukan bakat, latihan, maupun ketrampilan. Semua itu hanyalah nomor sekian. Tapi "kepercayaan", adalah hal terpenting terwahid di dalam sirkus.

Anda bisa bayangkan, bagaimana jika seorang pemain akrobatik tidak mempercayai partnernya, mungkinkah dia bisa melakukan juggling atau berayun dari tempat yang tinggi.
Bahkan ada kalanya pemain sirkus percaya harus percaya dengan "binatang bintang"-nya, begitu juga sebaliknya.
Bahkan pemain sirkus yang melakukan atraksi sendirianpun, masih harus percaya kepada orang yang mempersiapkan peralatan.

Kepercayaan ini tidak datang karena mereka diwajibkan untuk "percaya", tapi karena masing-masing individu diwajibkan untuk menjadi terpercaya. Tidak mudah untuk mendapatkan predikat ini. Hanya dengan integritas, mereka bisa mendapatkannya.

Tidak peduli Anda berada dalam sebuah tim sirkus, tim basket, maupun hanya tim drama, sangat penting untuk menjadi terpercaya. Karena hal tersebut merupakan bukti dari integritas Anda (pengalaman, kerja keras, ketekunan, dll).