Selasa, 29 Desember 2009

Temukan Harta Karunmu! (oleh Feby Yuanita Sutanto)

Seorang pria sedang berjalan menyusuri pantai ketika ia menemukan sebuah botol terdampar di pinggiran pantai. Ia memungut botol tersebut dan memperhatikan sebuah benda yang ada di dalamnya. Ia membuka tutup botol itu dan menemukan peta harta karun yang sudah using di dalamnya. Peta itu menunjukkan harta karun yang terpendam tidak jauh dari pantai. Tetapi, pria itu berpikir bahwa peta tersebut hanyalah tipuan belaka dan harta karun itu tidak mungkin ada. Ia pun memasukkan kembali peta tersebut ke dalam botol dan meninggalkannya di tepi pantai.

Tak lama kemudian, datang pria lain dan melihat botol itu di tepi pantai. Ia juga mengambil botol tersebut, membuka tutupnya dan menemukan peta harta karun di dalamnya. Rasa penasaran membuat pria ini mulai masuk ke dalam air dengan harapan harta karun tersebut terpendam di tempat yang cukup dangkal.Namun, ketika dinginnya air laut mulai mencapai pahanya, ia memutuskan untuk berhenti mencari. “Semua ini sia-sia”, pikir pria itu. Ia pun kembali ke tepi pantai dan meninggalkan botol itu di sana.

Pria ketiga melintas pantai dan menemukan botol yang sama. Sama seperti pria-pria sebelumnya, pria ini membuka tutup botol dan mengamati peta harta karun tersebut. Peta itu nampak cukup asli dan menjanjikan harta karun yang sangat berharga. Ia pun mengambil sebuah rakit dan mengayuh ke tengah lautan untuk menemukan harta karun tersebut. Ia berusaha menemukan area yang bertanda “X” di peta tersebut. Ia terkejut ketika melihat sesuatu yang berkilau di bawah air. Ia mulai menyelam, namun sebelum ia berhasil meraih benda itu, ia merasa semakin susah bernafas. Akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk kembali ke pantai. Ia mengembalikan botol berisi peta harta karun tersebut di posisi yang semula.

Akhirnya datanglah pria keempat. Seperti pria ketiga, ia segera mengambil rakit yang ada di pinggir pantai dan mengayuhnya ke tengah. Ketika tiba di area bertanda “X” di peta, ia melihat ada benda berkilau di dasar laut. Ia pun menyelam, tetapi semakin dalam ia menyelam, semakin susah pula ia bernafas. Ia merasa semakin kedinginan dan lelah. Ia sadar bahwa jika ia melanjutkan pencarian itu, ia bisa kehabisan nafas dan meninggal. Tetapi harta itu menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Ia pun memutuskan untuk terus menyelam dengan nafas yang masih tersisa. Dalam kepenatan, tangannya berhasil meraih rantai yang mengikat peti di dasar laut dan menarik peti tersebut ke atas. Ia membawa peti itu ke tepi pantai, dan setiba di pantai ia membukanya dan menemukan banyak emas, berlian, serta permata berharga lainnya.

Kita tentu ingin meraih kesuksesan seperti yang berhasil diraih oleh pria keempat tadi. Satu kunci sukses pria tersebut adalah KEGIGIHAN. Di saat pria yang lain menyerah pada kondisi dan situasi yang mereka anggap tidak memungkinkan untuk dapat memperoleh harta karun tersebut, pria keempat tadi justru melakukan sebaliknya. Ia memotivasi dirinya untuk bertahan dan terus berjuang meraih harta karun yang ia dambakan. Kegigihanlah yang membedakan pria keempat ini dengan ketiga pria lainnya, yang sebenarnya memiliki kesempatan lebih dulu untuk menemukan harta karun itu dibandingkan dengan pria keempat. Semua pria tadi memiliki peluang yang sama untuk dapat menemukan harta karun yang ada di dasar laut, namun hanya orang yang gigih dan pantang menyerahlah yang akan keluar sebagai pemenang.

Ilustrasi singkat di atas menggambarkan dengan jelas tentang pentingnya kegigihan dalam mencapai tujuan dan impian kita. Cita-cita dan impian tersebut hanya dapat dicapai dengan mengombinasikan kerja keras, semangat, serta kegigihan dalam menghadapi segala tantangan yang mungkin kita temui dalam usaha mewujudkan impian tersebut. Kegigihanlah yang akan membedakan kita dengan orang-orang lain yang menyerah begitu saja terhadap kelemahan mereka dan kepada kondisi yang sepertinya tidak memungkinkan mereka untuk meraih keberhasilan. Oleh karena itu, kembangkan sikap gigih serta pantang menyerah, dan temukan harta karun kita masing-masing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar