Selasa, 26 Januari 2010

Kreatif (oleh Santoso Kristanto)

Kreatifitas yang dimiliki manusia tidak ada batasannya. Apapun bisa menjadi bahan pikiran, dengan manfaatnya sebagai pemecah masalah atau bahkan hiburan. Barang-barang yang kita lihat sehari-hari mungkin saja mengandung kreatifitas pembuatnya. Dan itu tidak terbatas pada benda seni saja. Kemajuan teknologi dan akademik juga bisa dihasilkan dari sifat kreatif. Menjadi kreatif tidak berakhir sebagai seniman, atau menghasilkan lukisan, contohnya. Banyak hal bisa digabungkan dengan kreatif dan memunculkan sesuatu yang baru.

Gigih (oleh Santoso Kristanto)

Selalu berusaha sampai akhir menjadi ciri orang gigih. Kesulitan yang dihadapi tidak bisa menghentikan usahanya mencapai tujuan. Menjalankan sesuatu sebaiknya diselesaikan sampai titik terakhir. Meskipun banyak kerugian yang mungkin dihadapi, tetapi sifat gigih akan memberikan hasil yang tidak dapat dinilai, pengalaman yang dirasakan saat bertahan menghadapi ujian terhadap pikiran kita akan memunculkan pemikiran baru yang lebih matang.

Terpercaya (oleh Santoso Kristanto)

Bisa dipercaya berarti bisa diandalkan untuk melakukan sesuatu. Kepercayaan bukan sesuatu yang bisa didapatkan dalam sekejap, perlu konsistensi perilaku dalam melalui berbagai peristiwa yang mendukung tumbuhnya kepercayaan orang lain. Waktu yang dibutuhkan tidaklah sebentar, namun, kepercayaan mudah sekali hilang dengan satu kesalahan kecil. Jika sesuatu yang sulit didapat, ternyata mudah sekali hilang dari kita, apakah layak kita mendapatkannya ? Untuk tetap hidup di kehidupan sosial saat ini, kita perlu saling bekerjasama memberikan manfaat dan bantuan kepada orang lain. Kepercayaan akan membantu memperlancar semua itu. Bagaimana kita mempertahankan kepercayaan orang lain terhadap kita ? Bersikaplah mementingkan tujuan bersama, khususnya saat hal yang kita lakukan berkaitan dengan orang lain. Dengan begitu kita dan orang tersebut akan saling belajar bagaimana menjadi orang yang dipercaya.


Minggu, 03 Januari 2010

Pribadi yang Terpercaya (oleh Mutiara Aisyah)

Kita tak pernah tahu isi hati seseorang. Terkadang, ada beberapa orang yang terlihat memiliki annoying behavior atau berpenampilan layaknya seorang rascal, tapi sebenernya isi hatinya begitu baik, tulus, dan bersih. Tapi tak jarang juga kita menyadari bahwa ada orang yang terlihat begitu baik, ramah, ringan tangan, dan nampak dapat dipercaya, namun ternyata menyimpan sesuatu yang tak kita sangka dalam hatinya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? karena banyak hal. Karena menusia memiliki begitu banyak keinginan. Karena manusia tak pernah puas dengan apa yang telah didapatkan. Karena banyak hal. Karena hal ini. Karena hal itu. Dengan alasan ini. Dengan alasan itu. Dengan berbagai alasan.

Dan, saya baru saja menyadari sesuatu yang tak boleh saya biarkan. Saya menyadari bahwa hati tak hanya bisa dikategorikan atas hitam atau putih. Ada begitu banyak warna-warna di dalamnya. Meskipun demikian, saya tak bisa membiarkan hal-hal itu merugikan banyak orang. Saya bisa saja mengatakan bahwa saya bukan seorang berhati hitam, atau putih. Tapi apa anda tahu kebenaran atas pernyataan tersebut?

Ada banyak hal yang bis memperngaruhi tingkat kepercayaan orang lain pada diri kita. Hal ini tidaklah banyak berkaitan dengan kemampuan intelektual yang kita miliki, namun lebih cenderung ke arah tingginya tingkat kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan kesetiaan kita terhadap komitmen yang telah kita buat. Semua itu akan tercermin dalam perilaku kita dan dengan sendirinya orang lain akan memberikan penilaian mengenai tingkat kepercayaan mereka terhadap diri kita. Oleh karena itu, tetaplah berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, karena itu semua adalah kunci untuk menjadi pribadi yang terpercaya.

PEARLY WORDS REBORN (oleh Mutiara Aisyah)

Sebagai salah satu wujud nyata dari upaya untuk merepakan salah satu dari dua belas karakter Ma Chung yakni Kreatif. Saya memiliki suatu gagasan untuk memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan sekitar dalam bentuk yang belum banyak digunakan oleh banyak orang, yakni melalui media SMS (Short Messages Service) berupa pemberian Kata-kata Mutiara setiap hari kepada setiap anggota yang terdaftar. Berikut adalah bentuk penawaran dari gagasan tersebut :

Setelah mengadakan evaluasi sistem dan peningkatan mutu layanan selama kurang beberapa bulan, kini Pearly Word hadir kembali dengan konsep yang lebih fresh dan berbeda. Dengan brand dan slogan baru yakni

PEARLY WORDS
- A Touch of Bright Future-

kami akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Kami akan menghadirkan pesan harian dalam SMS berisi Kata-kata Mutiara yang dapat dipastikan kualitasnya sehingga akan menjadikan anda pribadi-pribadi yang penuh motivasi dan siap memberikan inspirasi bagi orang lain.

Kami juga masih tetap menerima kontribusi Kata-kata Mutiara dari member untuk dapat kami distribusikan pada member yang lain. Namun demikian, kontribusi yang masuk dari para member akan kami seleksi terlebih dahulu agar sesuai dengan standar kualitas kami.

Kami juga masih membuka pendaftaran bagi Anda-anda yang merasa siap untuk meraih sukses dan memiliki motivasi tinggi untuk memaksimalkan potensi diri. Dengan mengikuti prosedur yang ada, anda akan dapat segera bergabung bersama kami. Layanan ini kami berikan secara gratis, tanpa ada biaya sedikit pun. Semua ini karena kami percaya bahwa Anda-anda adalah sosok pemimpin masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami dengan menulis e-mail di mutiara.aisyah@yahoo.com.

PEARLY WORDS tidak pernah mengambil keuntungan materi dalam layanan ini. PEARLY WORDS tidak bertanggung jawab atas pihak-pihak lain yang mengatasnamakan diri sebagai PEARLY WORDS. Informasi resmi mengenai PEARLY WORDS hanya kami berikan melalui alamat e-mail mutiara.aisyah@gmail.com.

A Tough Generation (oleh Mutiara Aisyah)

Beberapa waktu yang lalu, saya bersama teman-teman dari kelompok mentoring mengunjungi salah satu sekolah dasar di belakang kampus kami, Universitas Ma Chung. Sejak minggu sebelumnya, kami mengadakan beberapa kegiatan di sini sebagai bentuk pengabdian masyarakat, sekaligus tugas dari mata kuliah CBDC (Character Building Development Center) IV, yakni Relasi Manusia dengan Dunia. Beberapa hal yang akan kami lakukan di sana antara lain, melakukan penghijauan, membuat sistem informasi akademik, mengadakan penyuluhan tentang pembuangan sampah, serta melakukan pengadaan tempat sampah di SD tersebut.

Karena Sabtu sebelumnya saya berhalangan hadir, alhasil Sabtu kemarin adalah hari pertama saya mengunjungi sekolah tersebut. Saat menginjakkan kaki di sana, saya merasakan sebuah ironi yang mendalam. Gedung sekolah yang berada di balik gedung universitas yang megah itu berada dalam kondisi yang penuh kesederhanaan. Sebuah ironi yang membuat saya merenung beberapa saat. Saya bahkan tak pernah menyadari sebelumnya bahwa di balik keindahan arsitektur gedung Bakti Persada, terdapat sebuah gedung tua dimana terdapat sejuta harapan dari puluhan anak-anak itu.

Saat memasuki pagar sekolah, kami disambut dengan tawa riang dari bibir-bibir mungil yang menyejukkan hati. Saat kutatap binar mata-mata itu, kulihat ada sejuta harapan di sana. Harapan yang akan menghantarkan mereka meraih cita-citanya.

Tangan-tangan mungil yang dengan cekatan mendampingi kami bekerja bersama membuatku menyadari bahwa mereka akan menjadi sosok-sosok tangguh yang dinanti oleh dunia. Di sisi lain, sebenarnya aku menyadari bahwa seharusnya aku bersyukur bahwa di usia yang sama dengan mereka, aku mendapat berbagai kemudahan untuk mengoptimalkan potensi diriku.

Seketika, ingatanku melayang ke masa-masa kecilku,

Saat aku berada dalam usia yang sama dengan mereka, aku bersekolah sebuah SD swasta di Jakarta. Kebanyakan teman-temanku adalah anak-anak dari golongan berada. Kebanyakan dari mereka pulang pergi dengan mobil mewah beserta supirnya, dengan bekal makanan bergizi yang menyehatkan, dan fasilitas sekolah yang sangat memadai, semua itu seharusnya membuat kami malu jika kami masih memiliki alasan untuk bermalas-malasan. Meskipun keluargaku saat itu tidak berada dalam kondisi yang penuh kemewahan, tapi aku bersyukur karena aku diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar yang memadai, dengan teman-teman yang membuatku terpacu untuk belajar, serta fasilitas sekolah yang sangat mencukupi.

Namun demikian, saat melihat anak-anak itu, aku semakin menyadari bahwa kondisi materi bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi semangat belajar seseorang. Di saat 10 tahun yang lalu aku dan teman-teman sibuk bertukar cheat game komputer, ternyata saat ini adik-adik itu masih harus mengantri di hadapan sebuah komputer bersama teman-teman sekelasnya, hanya untuk mencoba program paint. Di saat adik sepupuku yang berusia tiga tahun sudah bisa bermain solitaire di kamarnya, anak-anak itu masih harus mengantri untuk mempraktikkan cara menggunakan mouse. Di saat SD dulu aku dan teman-teman saling bertukar gambar melalui email, anak-anak itu bahkan saat ini masih belum pernah mendapat kesempatan untuk sekedar menggunakan internet.

Namun demikian, selama aku memperhatikannya, aku merasa bahwa mereka akan menjadi generasi yang lebih tangguh dibandingkan aku dan teman-temanku. (Mungkin ada sebagian yang menilai bahwa ekspektasi saya terlihat berlebihan, namun jika teman-teman melihat langsung kondisi yang sebenarnya, saya yakin anda akan memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda dengan saya). Saat dulu aku dan teman-temanku memilih bersembunyi saat diadakan kerja bakti di sekolahku, mereka justru dengan semangat membantu kami bekerja bersama. Saat dulu aku dan teman-teman sibuk memainkan tamagotchi kami masing-masing, mereka bisa tertawa lepas hanya dengan bermain lempar tangkap penghapus papan tulis. Saat dulu aku dan teman-teman memasang wajah cemberut jika mobil antar jemput kami datang terlambat beberapa menit, mereka malah harus berjalan kaki untuk berangkat dan pulang sekolah setiap hari.

Mereka menikmati kehidupannya dengan segala perjuangannya. Mereka menjalaninya dengan penuh ketekunan karena mereka percaya bahwa suatu saat mereka akan menuai hasil dari itu semua. Mereka memiliki cara tersendiri untuk meraih kebahagiaannya, yakni melalui ketekunan dan kegigihannya. Di pundak mereka terdapat sejuta pengharapan dari orangtuanya. Di senyum mereka ada semangat hidup yang tak pernah pudar. Di mata mereka terdapat secercah sinar yang menerangi bumi dan seisinya. Di hati mereka ada impian yang akan membuat mereka mampu menaklukkan dunia.

[A young, great, tough generation]

Aku memang belum bisa memberi sesuatu yang nyata pada mereka, yang bisa kuberikan hanyalah harapan, motivasi, dan keyakinan bahwa mereka adalah generasi yang dinanti oleh dunia. Jangan pernah berhenti berjuang, adik-adikku. Kami yakin, kalian semua akan dapat meraih apa yang kalian impikan. Tak ada yang tak mungkin, selama kita mau belajar, bekerja keras, dan berdoa. Percayalah, suatu hari nanti, dunia 'kan tersenyum bangga melihatmu, adik-adikku. Tetap semangat!!

TRUSTWORTHY (oleh Alfons Gunawan)


Ada banyak macam permainan dalam pertunjukkan sirkus: ada akrobat, ada pertunjukkan hewan, ada atraksi sulap.

Apakah Anda tahu apa hal terpenting untuk menjadi pemain sirkus? Jawabannya bukan bakat, latihan, maupun ketrampilan. Semua itu hanyalah nomor sekian. Tapi "kepercayaan", adalah hal terpenting terwahid di dalam sirkus.

Anda bisa bayangkan, bagaimana jika seorang pemain akrobatik tidak mempercayai partnernya, mungkinkah dia bisa melakukan juggling atau berayun dari tempat yang tinggi.
Bahkan ada kalanya pemain sirkus percaya harus percaya dengan "binatang bintang"-nya, begitu juga sebaliknya.
Bahkan pemain sirkus yang melakukan atraksi sendirianpun, masih harus percaya kepada orang yang mempersiapkan peralatan.

Kepercayaan ini tidak datang karena mereka diwajibkan untuk "percaya", tapi karena masing-masing individu diwajibkan untuk menjadi terpercaya. Tidak mudah untuk mendapatkan predikat ini. Hanya dengan integritas, mereka bisa mendapatkannya.

Tidak peduli Anda berada dalam sebuah tim sirkus, tim basket, maupun hanya tim drama, sangat penting untuk menjadi terpercaya. Karena hal tersebut merupakan bukti dari integritas Anda (pengalaman, kerja keras, ketekunan, dll).

PERSISTENT (oleh Alfons Gunawan)


Apa yang terbesit dalam pikiran Anda jika Anda berada dalam arena pertandingan tinju? Kekuatan? Kecepatan? Teriakan penonton?

Sebagian dari Anda mungkin tidak mengerti apa kesenangan yang didapat dari tinju: pertontonan 2 orang yang saling pukul.

Bagi penonton, apa yang mereka tonton merupakan pertunjukkan 2 orang yang saling mengadu kemampuan bertarung mereka. Kemampuan yang dimaksud bukanlah asal melayangkan pukulan ke tubuh lawan. Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana cara menyerang, bagaimana cara bertahan, bagaimana mengatur stamina, apa yang menjadi kelemahan lawan, seberapa cepat pukulan harus dilayangkan, atau seberapa cepat harus menghindar dari serangan lawan. Ini masalah kekuatan, kecepatan, akurasi, strategi, dan insting. Merupakan suatu tontonan yang luar biasa dapat melihat manusia-manusia yang memiliki bakat-bakat ini secara nyaris sempurna.

Sedangkan bagi petinju, pertandingan merupakan pembuktian diri mereka. Butuh kemampuan di atas rata-rata untuk tampil di atas arena bergengsi. Kemampuan ini tidak hanya datang karena bakat. Tapi juga karena latihan dan keteguhan. Mungkin seseorang dilahirkan untuk menjadi petarung, namun tanpa latihan, mustahil orang tersebut dapat menguasai teknik-teknik yang indah. Tanpa keteguhan, mustahil orang tersebut dapat bertahan sampai akhir.

Sama halnya dengan kehidupan dan rutinitas kita. Kita juga memerlukan latihan dan keteguhan. Mungkin di akhir jalan kita tidak menjadi pemenang, namun hal tersebut bukanlah hal besar. Karena terkadang bukan masalah siapa yang menang siapa yang kalah, tapi siapa yang berhasil mencapai garis finish. "Dan tanpa keteguhan, tidak mungkin Anda mengerti arti dari semuanya ini"

CREATIVE (oleh Alfons Gunawan)


5000 tahun lalu, peradaban cina kuno membagi jenis pekerjaan menjadi 3: militer, pedagang, dan seniman. Disarankan militer, jika seseorang memiliki sisi disiplin yang kuat. Pedagang, jika seseorang memiliki sisi perhitungan yang baik dan cukup "rakus". Dan seniman, jika seseorang memiliki daya kreativitas yang tinggi.

Yang cukup menarik adalah, bahwa seseorang dapat dilihat dia memiliki disiplin yang kuat, perhitungan yang baik, ataupun kreativitas yang tinggi berdasarkan bentuk fisiknya. Dengan melihat garis tangan, bentuk muka, bentuk tubuh, seseorang dapat ditentukan sisi mana yang paling kuat.

Dan 5000 tahun yang lalu, ketika dunia belum sedinamis sekarang, ke-3 nya merupakan profesi utama dalam kekaisaran. Jumlahnya pun sama banyak, antara jumlah tentara, pedagang, dan seniman.

Pada dunia yang sekarang, ketika dunia tidak lagi terbagi menjadi 3 profesi, melainkan ribuan, Anda tidak dapat mengatakan seseorang lebih cocok menjadi tentara, pedagang, atau seniman. Namun yang jelas, pada dunia yang sekarang, sisi yang paling dominan adalah kreatifitas.

Hal ini sangat masuk akal, karena dunia yang sekarang begitu dinamis. Anda membutuhkan kreatifitas untuk dapat mencari kesempatan. Anda membutuhkan kreatifitas agar dapat bertahan hidup di dunia yang sekarang.

Sayangnya, banyak orang terlalu takut untuk menjadi kreatif. Mereka takut karena dengan adanya kreatifitas, lingkungan mereka menjadi berubah. Mereka terlalu nyaman dalam status quo mereka.

Banyak orang mengamsusikan bahwa kreatifitas itu sesuatu yang berbahaya. Bahwa aturan main yang berlaku adalah yang terbaik.

Lihat saja, Thomas Edison, yang ketika masa kecilnya dianggap tidak berguna karena terlalu suka berangan-angan.

Semua orang menganggap pikirannya adalah sampah, demikian juga dirinya. Tapi jika saja mereka tahu, justru pikiran-pikiran "gila" tersebut yang menjadikan Edison menjadi penemu terbesar di masanya.

Namun pada akhirnya, menjadi kreatif adalah pilihan. Anda bisa saja menjadi kreatif dan "sedikit" berbeda dengan orang lain, atau Anda hanya ingin menjadi "pengikut", atau Anda ingin menjadi pengikut yang kreatif. It's up to you!

Persistence (oleh Andika Rizky)

kegigihan adalah sifat untuk pantang menyerah. kita harus melakukan sesuatu sampai tuntas walaupun banyak sekali halanganya,dan walaupun kita sering sekali terjatuh atau gagal, tapi kita tidak boleh menyerah. kegigihan sangat dibutuhkan pada zaman sekarang ini, karena banyak sekali halangan-halangan yang ada didepan kita.

Trustworthy (oleh Andika Rizky)

trust isn't something you get but something you earn. kata-kata itu terngiang ketika saya mulai berpikit tentang percaya/terpercaya. seperti pada kalimat tersebut, trust adalah sesuatu yang sangat susah didapatkan dan sangat mudah untuk dihilangkan. terkadang butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan kepercayaan dari seseorang tetapi hanya membutuhkan beberapa detik untuk menghancurkan kepercayaan tersebut. terkadang untuk mendapatkn kepercayaan itu kembali sangat susah dan terkadang mustahil. oleh karena itu kepercayaan dari seseorang itu mahal harganya.

ada sebuah cerita tentang anak yang suka berbohong dan merusak kepercayaan masyarakat, ketika sang anak berkata jujur tidak ada yang mempercayainya kembali. sama seperti Usop pada anime One Piece. dia selalu berbohong pada saat semasa kecil hingga dewasa. warga di pulau yang dihuni Usop puh telah terbiasa dengan kebohongan-kebohongannya. tetapi pada saat dia menemukan sebuah berita yang mengejutkan, dia berlari-lari dan berteriak ke seluruh desa. tetapi tidak ada yang menggubrisnya. desa itu pun diserang oleh perompak dari laut.

Terpercaya (oleh Setyo Bayu Ardany)

Kreatif (oleh Setyo Bayu Ardany)

Gigih (oleh Setyo Bayu Ardany)

Terpercaya (oleh Denny Christian)

Diskriminasi ras di Amerika bukan hal yang asing bagi kita semua, dimana orang kulit hitam lebih dikucilkan oleh orang kulit putih. Nelson Mandela adalah seorang tokoh dunia yang berjuang untuk persamaan hak bagi bangsa Afrika yang berkulit hitam, seorang yang ingin memperjuangkan kesamaan hak antara orang kulit hitam dengan orang kulit putih. Kini, Barack Obama, orang nomor satu di negara adidaya tersebut berasal dari ras kulit hitam. Beliau telah dipercaya memimpin Amerika dan telah mencatat namanya sebagai Presiden Amerika pertama yang berasal dari ras kulit hitam. Ras kulit hitam perlahan tapi pasti mendapat kepercayaan dari bangsa Amerika, dari dunia, untuk menjalankan suatu kepemimpinan besar. Hal ini diperoleh dengan tidak mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan suatu kepercayaan dari orang lain. Adalah Barack Obama, salah seorang dari ras kulit hitam, yang telah berhasil mendapatkan hal itu. Semoga Barack Obama dapat menjadi seorang yang benar-benar terpercaya. Amin…….

Kreatif (oleh Denny Christian)

Online…online… online…online…^^ Semua orang pasti tau apa itu facebook, website jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 yang sekarang lagi “in” di semua kalangan. Facebook yang awalnya dibatasi untuk siswa Havard kini telah tersebar luas di seluruh penjuru dunia, bahkan telah menggeser website jaringan sosial yang telah “boom”ing sebelumnya, yaitu friendster. Mengapa demikian??? Tentu hal ini berkat ide kreatif dari pencipta facebook sendiri yang telah melihat kekurangan dari friendster. Lihat saja banyak fitur-fitur yang dapat kita temui di facebook yang tidak dimiliki oleh friendster, seperti chatting box (yang berguna untuk mengetahui siapa saja teman kita yang lagi online saat ini, dan juga bisa digunakan untuk chatting), tag foto, upload video, macam-macam bahasa, dan juga game yang terdapat di dalamnya. Game juga merupakan salah satu alasan kuat orang membuat ID Facebook. Facebook bisa dikatakan menjadi suatu kebutuhan saat ini, bahkan demi Facebook orang rela memberi handphone Blackberry, sehingga bisa online kapanpun mereka mau. Facebook juga merupakan sumber informasi yang aktual. Selain itu di beberapa organisasi, mengumumkan sesuatu lewat Facebook dianggap lebih efektif dibandingkan mengumumkan lewat website internal. Facebook menjadi sebuah situs yang "all in one", yang dapat memenuhi kebutuhan kebanyakan orang pada saat ini... ^^

Gigih (oleh Denny Christian)

Mungkin bagi pencinta game saat ini, logo ini dianggap telah kadaluarsa karena sekarang logo perusahaan telah berubah menjadi SQUARE-ENIX. Secara individu, Squaresoft bisa dibilang legenda di perusahaan game. Squaresoft adalah perusahaan yang hampir bankrut pada tahun 1987 dikarenakan squaresoft kurang memiliki franchise game yang sukses dan saat itu kalah bersaing dengan saingannya yaitu ENIX (yang saat ini bergabung dengan Squaresoft). Dengan sisa dana yang ada Squaresoft membuat satu proyek terakhir yang diberi nama Final Fantasy. Nama itu diambil karena itu adalah fantasi terakhir mereka karena jika proyek itu gagal maka Squaresoft akan bankrut. Hasilnya?? Fantasi itu bukan fantasi terakhir mereka, tetapi merupakan fantasi awal yang akan diikuti fantasi-fantasi yang akan mereka ciptakan berikutnya. Final Fantasy sukses besar bahkan Final Fantasy menjadi salah satu legenda dalam dunia RPG (Role Playing Game). Orang yang tidak bermain gamepun (ada ta?? ~__~a) pasti pernah mendengar nama besar Final Fantasy yang kini muncul dengan banyak sekuelnya, baik berupa game maupun film. Munculnya Final Fantasy ini adalah hasil dari kegigihan perusahaan squaresoft dalam industri permainan (game). Walaupun kondisi perusahaan sudah hampir tidak memungkinkan untuk menciptakan suatu game yang baru, tetapi dengan mimpi, tekad dan kemauan untuk tidak berputus asa, maka lahirlah sebuah game yang sangat populer dan pasti tidak mudah dilupakan oleh para gamers ini.

Story of a Man Named Larry (oleh G.A. Dyah Shanty)

‘Tis a story ‘bout a man named Larry
He lived in a farm full of maple tree
While everyone said he shall sell the sap
He thought it would be fun to set his farm on the map
He thinks creatively, thus come the story

He set up not only a syrup factory
He made himself a new plan to carry
He bought a piece of land
And set up his own pancake land
And for the maple syrup, he use the sap from his land

His pancake is so hot
That people starts to flock
Now he’s opening his fourth chain
In other cities far from his plain
And he made his fortune continuously came

‘Twas all because he knows
He shouldn’t think just the way it goes
He gladly said to everyone
‘Tis was all because the pancake ones
That he think about it, creatively

And to think about creativity,
Don’t you think to compose a story
Using limerick as the way to carry
Needs more than just simple creativity
Don’t you think so sirs and ma’ams?

The Story of Dewandaru Flower (oleh G.A. Dyah Shanty)

Thousand white petals fall down to the earth, it was only two day after they bloomed perfectly under the cloudy sky of rainy season. The trunk stands silently watching its flower scattered and covered the ground with pure white. Some was gone with moist wind of twilight, some was left and let its fragrance lingered, filled the night mist. Was they gone in vain? Was the exquisiteness is made to be forgotten? Everyone knows that it was only a law of nature, a sacrifice for a bigger deed. The flower must vanish to create a fruit and it is the fruit that everyone needs…

The story above is a simple tale of a wood that called “Dewandaru”. This wood is believed as a mystical plant that could bring a fortune. Its fruit is very useful to heal illness and often use for ingredients in traditional medicine. Also there is a myth that said if the fruit accidentally fallen on someone, that person will have a great fortunate even his/her desire will come true. But people even forget about its flower, its tiny white fascinating flower that has a great contribution to create the fruit. The flower blooms in a flock in the edge of every stalk, each flock consists of 3-5 flowers. When it is on the full blossom, the whole tree will covered with white petals and looks like a flowing giant white bouquet in a distance. Its beauty is so enchanting until it is comparable to famous flower of Japan, The Sakura. But unfortunately, still there is many of our people do not realize this incredible plans and make this great heritage seemed uncover yet. Because they used to think about what we do not have but forget what we already own, our original treasure. It is so pity that this blooming time of this plant is so short that it’s scarcely noticed. It usually last only for two days or four in the most, and then it falls down, remaining a small fruit in every stalk.

This flower perhaps is not the most beautiful one, but it live in its own way and that left it so special. Its uniqueness gives different touch to its value and its originality can only make it unforgettable one. This also can be applied in our live. We don’t have to be the most beautiful or the greatest one to be a special person. If we can offer something original, something that unique and new, it is enough to make our life special. Like a tiny flower of Dewandaru which has a short life but had lived it wholeheartedly, it would be an unforgettable story for everyone. What we do is give the best to our life and do not ever afraid of being different and original.

PERSISTANT (oleh G.A. Dyah Shanty)

Perfection is what we seek
Enthusiasm is what we give
Regard when life offers challenge
Seize every opportunity
It never cease through difficulties
Sweat that count as dedication
Thirst of strive to achieve the best
A will that always stand
Never give up in every way
Those are the soul of persistence

Pesan di Akhir Tahun (oleh G.A. Dyah Shanty)

Hari itu tidak lebih lenggang daripada hari-hari yang lainnya, hanya suara radio yang sayup-sayup memenuhi ruangan dengan melodi jazz yang berat dan memenangkan. Pengunjung terakhir baru saja meninggalkan ruangan restoran itu dengan malas, menghilang begitu saja di tengah udara malam yang lembab sehabis hujan. Detak jam terasa begitu hidup dan menuntut, seakan dengan jelas menghitung waktu yang tersisa sebelum pergantian tahun.

Arie sudah menyelesaikan semua tugas-tugasnya, bahkan jauh sebelum tamu terakhir pergi. Sekarang setelah mengembalikan semua perlengkapan makan terakhir ke tempatnya, ia harusnya menikmati sisa jam kerjanya hingga tengah malam nanti dalam kedamaian. Namun, nyatanya jantung Arie berdetak jauh lebih cepat dari detak jam. Berulang kali ia mengawasi sebuah blackberry yang berkedip-kedip di sudut sofa, milik seorang tamu yang tertinggal. Ia masih ingat pemiliknya adalah seorang gadis yang tadi begitu rebut dengan teman-temanya. Usianya mungkin sekitar 18 tahun, dan dari pakaian dan gaya bahasanya, terlihat jelas kalau ia berasal dari keluarga berada. Hati Arie mencelos mengingatnya. Masa remajanya tak bisa dibilang menyenangkan, hanya sekurun waktu yang ia habiskan dengan semestinya. Prestasinya tidak pernah lebih dari rata-rata dan dua tahun setelah ia lulus dari SMA, bapaknya menikahkannya dengan gadis tetangga sekampungnya. Hidup mereka cukup baik, apabila bisa makan tiga kali sehari sudah dibilang baik. Dan setelah anak pertama mereka lahir, Arie mendapat kerja di sebuah restoran yang cukup ternama sehingga pada akhir minggu ia bisa membawa keluarganya main d alun-alun atau sekedar bersenang-senang di pasar malam yang kadang berhenti di lapangan dekat kampungnya.

Namun, Arie merasa cukup senang. Hidupnya damai dan tenang. Anaknya tumbuh sehat dan selalu menceriakan hatinya. Walau begitu, dalam hatinya tetap terpendam keinginan untuk membelikan gaun yang lucu untuknya, agar putrid kecilnya tidak kalah cantik dengan anak-anak yang sering dibawa tamu-tamu restorannya. Acapkali dengan pedih ia mengubur keinginannya itu, gajinya tidak akan pernah bisa mengabulkannya. Sekarang di hadapannya terbuka kesempatan untuk membuat mimpinya nyata. Sebuah blackberry yang masih tergolong baru telgeletak dalam jangkauannya, menunggu keputusannya. Ia tahu kisaran harganya, karena diam-diam ia sering membaca korann yang tertinggal dan bermimpi memiliki salah satu barang mewah itu suatu hari nanti. Terbayang olehnya senyum manis sang putrid dalam balutan gaun pink berenda, sebuah sepatu putih mengkilap akan melengkapi penampilan cantiknya. Ia juga bisa membelikan anting emas mungil yang diam-diam diinginkan istrinya, dan untuk dirinya mungkin sebuah handphone sudah cukup.

Arie terdiam sejenak. Sekali lagi ia melihat ke sekeliling seakan memastikan tidak ada saksi mata. Keringat dingin sudah membasahi tengkuknya, seakarang mulai mehiasi telapak tangannya. Perlahan ia menjangkau Blackberry itu dari balik meja, menggenggamnya dengan kidhmat, merasakan kemewahan yang belum pernah ia miliki. Tiba-tiba blackberry itu bergetar lagi, hampir saja Arie melemparnya karena kaget. Namun ia masih bisa mengendalikan diri. Ia tahu telepon itu dari pemiliknya, ia bisa mersakannya. Sekali lagi kebimbangan melanda pikirannya. Arie tidak pernah mencuri sebelumnya, bahkan mangga milik tetangga pun tidak. Ayahnya memang bukan orang berada, namun tak kenal lelah menanamkan norma-norma.

“Bukankah kamu tidak mencurinya?” kata sebuah suara di hatinya “kamu hanya memungut sebuah barang yang tertinggal. Tentu saja kamu punya hak untuk memiliknya”

Sejenak Arie tergoda, namun tiba-tiba saja hatinya teguh. Dengan mantap ia tekan tombol terima dan menjawab panggilan itu…

***

Sepanjang perjalanan pulang, Arie masih terbayang kejadian tadi. Anak gadis pemilik blackberry itu datang padanya dengan bercucuran air mata. Ia diantar oleh salah satu temannya, yang tidak kalah gugupnya. Gadis itu bilang, benda itu adalah hadiah ulang tahunnya dan orang tuanya pasti akan marah besar jika ia sampai menghilangkannya. Arie tersenyum kecil, entah kenapa hatinya terasa hangat. Di langit semburat warna-warni kembang api telah menandakan berpindahnya tahun. Satu kurun waktu telah ia lalui dan ia bersyukur karena telah dapat melaluinya dengan cukup baik.

Sesampainya di rumah istrinya menyambutnya dengan senyum, dan bercerita bahwa putrinya telah mencoba menunggu kedatangannya, namun jatuh tertidur. Tergerak, Arie masuk ke kamar putrinya, membelai wajahnya yang manis dan polos. Setitik rasa sesal hinggap di benaknya, angan-angan untuk memberikan sesuatu yang lebih baik untuk sang buah hati. Arie mendesah dan memalingkan muka dan ia menemukan sebuah catatan dengan tulisan tak beraturan di meja kecil di samping tempat tidur putrinya. Arie membaca tulisan itu sepenuh hati dan sekejap hatinya kembali hangat, dan ia benar-benar bersyukur akan hidupnya.