Sabtu, 28 November 2009

Terpercaya (oleh Irwan Purnomo)

Membangun suatu kepercayaan tidaklah mudah. Dibutuhkan suatu sikap integritas dan tanggung jawab yang tinggi. Di dalam membangun suatu hubungan kerja sangat diperlukan Trust. Salah satu faktor penunjang keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan adalah adanya trust atau kepercayaan. Tentunya dalam membangun kepercayaan dibutuhkan sikap konsisten antara tindakan dan ucapan. Dalam proses membangun trust diperlukan sikap konsisten, tidak hanya atas apa yang diucapkan namun juga pelaksanaan dari ucapan tersebut. Bila dibangun secara terus menerus maka sikap konsisten ini akan menghasilkan trust dalam hubungan yang lebih luas.

Trust berarti sebuah proses dan merupakan wujud kredibilitas dasar menuju efektif.. Kepercayaan harus bisa diperoleh dari diri sendiri, berlanjut ke hubungan antar individu, dalam organisasi, kepercayaan dari pasar dan dari lingkungan masyarakat luas. Maka dapat disimpulkan, meningkatnya trust tidak hanya mampu mempercepat pencapaian keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan, namun juga mampu meminimalisir biaya-biaya yang tidak diperlukan. Membangun TRUST itu membutuhkan waktu dan dedikasi, tidak seperti menciptakan online store yang super cepat.

Kamis, 26 November 2009

Originalitas dalam Karya (oleh Andika Rizky)

Originalitas didapat dari bahasa asing original yang berarti keaslian,
dalam kategori sebuah karya biasa diartikan sebagai hasil karya asli atau biasa disebut karya yang tidak mengambil karya orang lain.

Originalitas dalam karya didapat dari :
Buah pikir, Inspirasi , Imaginasi.

Dalam sebuah karya originalitas sangat dihargai sehinga Negara pun memberikan UU dalam hak paten.
Tapi dalam mencegah pembajakan karya saat ini UU saja tidak cukup, padahal pembajakan di Negara ini semakin marak.
Sungguh- sungguh ironis sekarang karya- karya sangat kecil harganya.

Tapi jika dilihat- lihat lagi sebuah karya tidak ada yang benar- benar ORIGINAL mengapa demikian? Jawabannya adalah suatu karya pasti dipengaruhi/ terinspirasi darikarya yang lain.

Dalam pembuatan karya memang sangat tidak jarang originalitas sangat dipertanyakan karena sangat susahnya mencari sebuah ide yang benar- benar baru.

kebanyakan dalam hal pematenan karya bidang seni sering mendapatkan kendala bidang teknik pun tidak luput.

Minggu, 08 November 2009

Pengaruh Paradigma terhadap Orisinalitas Diri ( oleh Mutiara Aisyah)

“Originality exists in every individual because each of us differs from the others. We are all primary numbers divisible only by ourselves.”

Kalimat dia atas adalah kata-kata bijak yang diucapkan oleh Jean Guitton, seorang filosof terkenal asal Prancis. Dari kalimat tersebut, kita dapat melihat dan semakin menyadari bahwa diri kita dilahirkan sebagai individu yang istimewa. Masing-masing dari kita adalah individu yang berbeda antara satu sama lain dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa diri kita adalah seorang yang diberi begitu banyak anugerah dan keistimewaan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Ada begitu banyak hal yang mempengaruhi paradigma kita dalam menilai diri kita sendiri. Bahkan, tak jarang lingkungan terdekat kita pun mempengaruhi cara pandang kita terhadap diri kita. Cara pandang itu tentunya memberi pengaruh besar terhadap perkembangan diri kita, apabila kita selalu berpikir dengan sempit dan tidak percaya diri, maka kita akan sulit untuk mengembangkan potensi yang sebenarnya tertanam dalam dari kita. Dengan cara pandang tersebut, kita tidak lagi dapat menjaga orisinalitas diri kita bahkan menjadi terpengaruh dengan lingkungan sekitar yang belum tentu memberi pengaruh positif terhadap pengembangan diri kita.

Bicara tentang orisinalitas, saya baru saja berbagi cerita dengan guru saya tentang hal ini. Beliau mengatakan bahwa orisinalitas adalah salah satu hal paling mendasar yang mempengaruhi cara kita menjalani hidup. Saya sangat setuju dengan pendapat beliau. Bahkan John C. Maxwell dalam 101 Relationship pernah mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak bisa mencapai target yang diinginkan karena ia tidak percaya pada dirinya sendiri dan memilih untuk melakukan hal-hal sebagaimana yang dilakukan kebanyakan orang.

Saya memiliki contoh nyata tentang besarnya pengaruh cara pandang kita terhadap orisinalitas diri yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan.

Beberapa waktu yang lalu, pada saat saya, Intan, dan salah satu dosen kami yang berasal dari India sedang berjalan-jalan di antara kerumunan orang-orang di Pasar Burung Kota Malang, dosen saya (Mr. Pradyuman Singh) sempat berkomentar :

"If I can, I want to open all cage that keep those birds inside. I'm sure that they will be very happy to fly high,, not to be kept in those cage"

kemudian saya mengatakan,

"Then they will fly away of course...maybe next time U have to come at night, then try to set them free, Sir..hehehe..."

Lalu saat saya menceritakan tentang hal itu pada teman saya, Intan, rupanya ada seorang penjual yang mendengar, lalu mengatakan,

"Masio pintune dibuka gak miber kok, Mbak, soale wes biasa dikandangi" (artinya, walaupun pintu (kandang)-nya dibuka, dia tidak akan terbang kok, Mbak, soalnya sudah biasa di dalam kandang).

Awalnya saya tidak begitu memikirkan tentang apa yang penjual bilang tadi, tapi setelah beberapa saat, saya baru menyadari sesuatu yang berkaitan dengan orisinalitas. Jadi burung-burung itu tidak mau memilih untuk terbang bebas walaupun pintu sangkarnya sudah dibuka karena pengaruh paradigma yang selama ini tertanam dalam pikirannya dan telah mempengaruhi orisinalitas diri mereka.

Saat aku, saya langsung berpikir, "Bahkan burungpun memiliki paradigma yang dapat mempengaruhi cara pandang terhadap diri mereka??".

Mungkin burung-burung itu berpikir, "Ah sudahlah, saya tidak akan mencoba terbang lagi. Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun saya mencoba terbang di sini tapi tidak pernah berhasil. Percuma ah, malah badan saya jadi capek. Saya kan sama seperti teman-teman lainnya, tidak pernah bisa terbang".

Dan, terbukti pada saat pintu sangkar dibuka, burung itu masih tetap dalam paradigma yang dia punya yaitu "Saya tidak akan bisa terbang keluar sana, bagaimanapun, jika saya masih di dalam kandang ini, saya tidak akan bisa terbang keluar. Saya sama seperti teman-teman yang lain, tidak punya kemampuan untuk terbang. Saya cuma bisa hidup di dalam sangkar ". Cara berpikir inilah yang menyebabkan potensi mereka untuk terbang menjadi tidak berkembang, bahkan semakin lama semakin menghilang.


Dari fakta di atas, kita dapat melihat secara nyata bahwa paradigma atau cara pandang terhadap diri kita memiliki pengaruh besar terhadap tinggi rendahnya orisinalitas diri kita. Seandainya kita mau berusaha mengubah paradigma yang membatasi pikiran-pikiran dan proses aktualisasi diri kita, bisa dipastikan, proses pencapaian target dan prestasi kita dapat berjalan lebih maksimal. Selain itu, kita harus dapat memastikan bahwa kita dapat memilah pengaruh lingkungan yang dapat diterapkan dalam diri kita, sehingga potensi-potensi yang sesungguhnya ada dalam diri kita tidak hilang begitu saja hanya karena paradigma berpikir kita.

Be Original! (oleh Alfons Gunawan)

Jumat, 06 November 2009

12 Karakter Khas Universitas Ma Chung

1. ORISINAL
Universitas Ma Chung percaya bahwa setiap orang adalah istimewa sehingga setiap orang harus mampu menjadi dirinya sendiri dan tidak hanya mengekor orang lain. Oleh karena itu segenap civitas akademika Universitas Ma Chung harus mempunyai komitmen untuk berani tampil beda dan mengedepankan orisinalitas dalam karya dan karsa.

2. TERPERCAYA
Universitas Ma Chung menjunjung tinggi kejujuran dalam berpikir, bertindak dan berbicara dalam upaya membangun institusi dan civitas akademika yang memiliki kredibilitas tinggi, terhormat, dapat diandalkan dan terpercaya.

3. GIGIH
Universitas Ma Chung percaya bahwa kesabaran dan kegigihan mampu mengalahkan semua tantangan dan persoalan. Universitas Ma Chung berkomitmen untuk membangun budaya pantang menyerah, tekun, tidak kenal lelah, tidak mudah putus asa dalam diri setiap civitas akademikanya.

4. KREATIF
Universitas Ma Chung mendorong terciptanya budaya kerja yang inovatif, produktif dan imajinatif sehingga senantiasa dapat mengembangkan hal-hal dan cara-cara baru dalam bekerja dan berhasil karya.

5. DINAMIS
Universitas Ma Chung berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pekerjaan dan pembelajaran yang senantiasa hidup, bergairah dan aktif sehingga memampukan segenap civitas akademika Universitas Ma Chung untuk mengantisipasi, mengadaptasi dan mengakomodasi perubahan.

6. RAMAH DAN MENYENANGKAN
Universitas Ma Chung mendorong terciptanya lingkungan kerja dan pembelajaran yang tertib, penuh kegembiraan dan menyenangkan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang ramah, toleran, pembawa damai, kegembiraan dan sukacita.

7. MERITOCRATIC
Universitas Ma Chung menghargai prestasi, kerja keras dan kontribusi nyata. Universitas Ma Chung percaya bahwa prestasi menentukan posisi.

8. PROFESIONAL
Universitas Ma Chung berkomitmen untuk membangun semangat kerja yang selalu mengedepankan kualitas dan motivasi untuk menjadi yang terbaik di dalam setiap upaya yang dilakukan.

9. BERTANGGUNGJAWAB
Universitas Ma Chung mendorong segenap civitas akademikanya untuk selalu mampu mempertanggung-jawabkan semua pemikiran, tindakan dan ucapan dengan baik dan benar.

10. SINERGI
Universitas Ma Chung selalu mengedepankan dan mengutamakan kerjasama untuk mencapai hasil yang lebih baik.

11. RENDAH HATI
Universitas Ma Chung percaya bahwa kerendah-hatian adalah kunci dari hubungan antar manusia yang damai, tertib dan produktif. Universitas Ma Chung berupaya agar setiap civitas akademikanya mempunyai sikap pantang memandang rendah orang lain.

12. CITIZENSHIP
Universitas Ma Chung proaktif memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat dan lingkungan hidup yang aman, sehat, damai, sejahtera, adil dan makmur.

The Real Me (oleh Feby Yuanita Sutanto)

Setiap individu merupakan makhluk yang unik dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan sesamanya. Tuhan telah menciptakan setiap manusia sedemikian rupa sehingga tidak ada satu orang pun yang diciptakan sama persis dengan orang lain. Sayangnya, keunikan dan keistimewaan ini jarang disadari oleh manusia itu sendiri, sehingga sering muncul rasa iri hati dan ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri saat melihat keberhasilan atau kemampuan orang lain.

Every day is so wonderful
And suddenly, I saw debris
Now and then, I get insecure
From all the pain, I'm so ashamed

I am beautiful no matter what they say
Words can't bring me down
I am beautiful in every single way
Yes, words can't bring me down
So don't you bring me down today

To all your friends, you're delirious
So consumed in all your doom
Trying hard to fill the emptiness
The piece is gone left the puzzle undone
That's the way it is

You are beautiful no matter what they say
Words can't bring you down
You are beautiful in every single way
Yes, words can't bring you down
Don't you bring me down today...

No matter what we do
No matter what they say
When the sun is shining through
Then the clouds won't stay

And everywhere we go
The sun won't always shine
But tomorrow will find a way
All the other times

'cause we are beautiful no matter what they say
Yes, words won't bring us down
We are beautiful in every single way
Yes, words can't bring us down
Don't you bring me down today

Saya teringat pada sebuah lagu yang berjudul Beautiful. Lirik dari lagu yang dinyanyikan oleh Christina Aguilera ini memiliki makna yang sangat dalam dan menyentuh. Lagu ini mengisahkan tentang kehidupan seseorang yang awalnya begitu indah, namun segala perkataan negatif yang dilontarkan oleh orang-orang di sekitarnya membuat kehidupannya tidak lagi menyenangkan.

Namun di atas segala hal yang tidak menyenangkan tersebut, lagu ini mengajarkan kita bahwa setiap manusia merupakan ciptaan yang indah. Tak peduli apapun yang dikatakan oleh orang lain tentang diri kita, kenyataan yang tidak akan pernah berubah adalah bahwa setiap pribadi memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing. Terkadang kata-kata yang negatif terlontar dari mulut orang-orang yang ada di sekitar kita sehingga membuat kita tidak lagi percaya diri dan menghargai keunikan diri kita sendiri. Dalam keadaan seperti ini, kita cenderung mencari dan meniru identitas orang lain yang kita anggap dapat membuat kita lebih diterima oleh orang- orang di sekeliling kita. Kita mulai meniru penampilan, gaya bicara, bahkan sikap dan perilaku orang lain, sekalipun gaya tersebut sama sekali tidak sesuai dengan kepribadian kita yang sesungguhnya. Kita mulai menjadi plagiat dari profil atau jati diri orang lain, dan meninggalkan keorisinilan pribadi kita sendiri. Kita merasa nyaman menjadi seperti apa yang orang lain inginkan, sehingga kita mengesampingkan pentingnya menjadi pribadi yang orisinil dan tidak menjadi tiruan atau jiplakan orang lain.

Melalui opini singkat ini, mari kita kembali melihat ke dalam diri kita masing-masing. Apakah selama ini kita telah menjadi korban dari plagiarisme kepribadian yang saat ini makin marak dilakukan oleh orang-orang yang merasa tidak puas dengan pribadinya sendiri? Atau mungkin kita belum menyadari bahwa di dalam diri kita masing-masing terdapat keunikan dan keistimewaan yang tidak mungkin didapati pada orang lain? Ingatlah bahwa setiap pribadi diciptakan secara unik, bukan secara massal, sehingga kita boleh berbangga dan mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sama persis dengan diri kita. Bahkan saat muncul tanggapan-tanggapan negatif mengenai diri kita, dan saat orang lain berusaha memerintahkan kita untuk berubah menjadi seperti apa yang mereka inginkan, ingatlah pula bahwa keorisinilan diri kita jauh lebih berharga daripada pendapat-pendapat tersebut.

Lirik lagu di atas juga mengajarkan pada kita bahwa matahari tidak akan selalu bersinar. Namun pada saat matahari tersebut mencoba untuk bersinar, awan-awan gelap yang ada di sekitarnya akan segera menghilang. Senada dengan perumpamaan tersebut, dalam perjalanan hidup ini kita akan menemukan bahwa kita tidak dapat membuat semua orang menyukai kita. Namun satu hal yang dapat kita lakukan adalah menjadi diri kita sendiri, yaitu dengan menampilkan kepribadian kita yang sesungguhnya, bukan kepribadian yang disukai oleh kebanyakan orang. Dengan cara demikian, sesungguhnya kita telah “mencoba untuk bersinar”, sehingga kita dapat melenyapkan “awan-awan gelap” di sekitar kita yang berusaha menghalangi kita untuk dapat bersinar.

Oleh karena itu, mempertahankan orisinalitas kepribadian merupakan hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada menyibukkan diri untuk menyesuaikan kepribadian kita dengan tuntutan atau keinginan orang-orang di sekeliling kita. Percayalah bahwa dengan menjadi diri kita sendiri, kehadiran kita akan memberi arti lebih bagi orang lain. Kita tidak perlu menjiplak kepribadian orang lain agar kita dapat diterima oleh orang lain. Sebaliknya, kita dapat menggali keunikan yang terdapat dalam diri kita, sehingga dengan keunikan-keunikan tersebut, orang lain dapat mengenali betapa istimewa dan orisinilnya kepribadian yang kita miliki.

“ 'cause we are beautiful no matter what they say
Yes, words won't bring us down
We are beautiful in every single way
Yes, words can't bring us down
When the sun is shining through
Then the clouds won't stay “

Orisinalitas (oleh Denny Christian)

Bicara mengenai orisinalitas di dunia bisnis memang cukup menimbulkan dilema. Di satu sisi ada yang bilang itu sebuah inovasi. Padahal kenyataannya menjiplak sama persis. “Ee BBmu on nda?”Mungkin beberapa orang udah nda asing lagi mendengar kalimat ini. Siapa yang nda tau BB atau Blackberry. Sebuah telepon selular yang sekarang lagi “in” ini sangat banyak tiruannya.

Blackberry Javelin


Handphone China

Silahkan simpulkan sendiri kedua gambar hp di atas.^^v Dimana letak keorisinalitasan handphone China?

Memang nyontek sih boleh, tapi lebih baik buat pedoman aja, lalu dikembangkan jadi produk lain dan tentu lebih bagus jika dibuat lebih unik lagi. Karena walau bagaimanapun, keorisinalitasan dalam sebuah produk sangat diperlukan. Ini dapat mempengaruhi kredibilitas dari perusahaan yang bersangkutan. Ayo para produsen, ciptakan produk yang lebih unik lagi!! ^^

Pentingkah Menjadi Orisinal (oleh Yessica Sien Targo)

Apa itu orisinal? Pertanyaan tersebut mungkin sering muncul dalam pikiran sebagian dari kita. Orisinal dapat didefinisikan sebagai asli, atau menjadi diri sendiri tanpa mengekor orang lain. Percaya atau tidak setiap orang pasti mempunyai sifat orisinal dalam dirinya. Sebagian dari kita mungkin masih tidak memahami sisi orisinal dalam dirinya masing-masing, bukti yang paling sederhana adalah tidaklah mungkin ada dua orang memiliki ide atau gagasan yang sama persis. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki sisi orisinalnya dri dalam dirinya masing-masing.

Apakah kita ingin selalu mengekor orang lain? Tentu saja tidak. Oleh karena itu kita harus selalu berusaha untuk menjadi orisinal. Memang manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan manusia lainnya, tetapi yang harus kita lakukan adalah jangan terus menerus meminta bantuan orang lain untuk melakukan tugas atau kewajiban kita, kita harus selalu yakin bahwa kita mampu mengerjakan tugas dan kewajiban kita. Dengan langkah kecil dalam pikiran kita tersebut, maka lama kelamaan sisi orisinal dalam diri kita pastinya akan meningkat.

Yang perlu kita ingat adalah menjadi orisinal itu penting. Jika setiap manusia di dunia ini memiliki sisi orisinal masing-masing, tentunya akan banyak sekali perkembangan-perkembangan baik dalam kehidupan kita, contohnya :
  • tidak ada lagi kasus plagiarism, karena setiap orang mampu menciptakan karyanya masing-masing tanpa meniru karya orang
  • tidak adanya pembajakan, karena setiap orang menghargai orisinalitas orang lain.
  • dll

Nilai Orisinalitas (oleh Santoso Kristanto)

Pohon delima membuahkan delima, tanaman mawar berbunga mawar. Keduanya baik dan pantas dihargai. Seperti tumbuhan, manusia juga menghasilkan buah dan bunganya sendiri. Buah pikir, ungkapan perasaan, aktivitas, kepribadian, sudut pandang, dan lain-lain. Sesuatu yang dihasilkan pasti berbeda dengan milik orang lain apabila pembuatnya memiliki dasar sendiri dalam prosesnya. Ini disebut orisinil/original (berasal dari kata origin). Manusia yang gigih, akan terus menghasilkan karya – karya besar yang sesuai dengan pribadinya meskipun tidak sesuai dengan selera orang lain. Tidak semua bisa melakukan hal seperti itu. Salah satu penghambatnya adalah penilaian orang lain. Takut dianggap aneh, menyimpang dari kebiasaan memaksa manusia lain mengikuti arus dan menghasilkan produk yang biasa, sama dengan sebelumnya.

Dengan memegang nilai orisinalitas yang kuat, seharusnya produk yang dihasilkan bisa membawa kehidupan sosial yang lebih berwarna, mengurangi kebosanan dan mengurangi plagiarisme. Hasilkan sesuatu yang baru, mengubah persepsi lama, dan jadikan masyarakat kita modern.

Orisinalitas (oleh Irwan Purnomo)

Di dalam kehidupan, orisinalitas sangat penting, karena orisinalitas menunjukkkan integritas dan moralitas seseorang. Jika suatu karya ingin dihargai, hargai diri sendiri terlebih dahulu. Semakin sering melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi orisinalitas, untuk bersaing di dunia luar menjadikan kita percaya diri dan hasilnya akan maksimal, munculnya gagasan, ide, inovasi-inovasi baru. Oleh karena itu, mulai sekarang kita mulai berlatih untuk mengerjakan sesuatu dengan orisinalitas. Kalau tidak dimulai sejak sekarang bagaimana masa depan anak dan cucu-cucu kita. Orisinalitas adalah landasan untuk menuju keberhasilan terutama untuk masa depan generasi-generasi yang akan datang demi bangsa dan Negara. Ciptakan Value! Diperlukan lebih dari sekedar hasrat kuat untuk mencapai sukses menghasilkan inovasi yang bernilai baru dan orisinalitas tinggi. Cara bekerja yang cerdas dan kemampuan menciptakan value harus menjadi karakter dalam setiap inovasi.

By : Irwan Purnomo