Minggu, 03 Januari 2010

PERSISTENT (oleh Alfons Gunawan)


Apa yang terbesit dalam pikiran Anda jika Anda berada dalam arena pertandingan tinju? Kekuatan? Kecepatan? Teriakan penonton?

Sebagian dari Anda mungkin tidak mengerti apa kesenangan yang didapat dari tinju: pertontonan 2 orang yang saling pukul.

Bagi penonton, apa yang mereka tonton merupakan pertunjukkan 2 orang yang saling mengadu kemampuan bertarung mereka. Kemampuan yang dimaksud bukanlah asal melayangkan pukulan ke tubuh lawan. Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana cara menyerang, bagaimana cara bertahan, bagaimana mengatur stamina, apa yang menjadi kelemahan lawan, seberapa cepat pukulan harus dilayangkan, atau seberapa cepat harus menghindar dari serangan lawan. Ini masalah kekuatan, kecepatan, akurasi, strategi, dan insting. Merupakan suatu tontonan yang luar biasa dapat melihat manusia-manusia yang memiliki bakat-bakat ini secara nyaris sempurna.

Sedangkan bagi petinju, pertandingan merupakan pembuktian diri mereka. Butuh kemampuan di atas rata-rata untuk tampil di atas arena bergengsi. Kemampuan ini tidak hanya datang karena bakat. Tapi juga karena latihan dan keteguhan. Mungkin seseorang dilahirkan untuk menjadi petarung, namun tanpa latihan, mustahil orang tersebut dapat menguasai teknik-teknik yang indah. Tanpa keteguhan, mustahil orang tersebut dapat bertahan sampai akhir.

Sama halnya dengan kehidupan dan rutinitas kita. Kita juga memerlukan latihan dan keteguhan. Mungkin di akhir jalan kita tidak menjadi pemenang, namun hal tersebut bukanlah hal besar. Karena terkadang bukan masalah siapa yang menang siapa yang kalah, tapi siapa yang berhasil mencapai garis finish. "Dan tanpa keteguhan, tidak mungkin Anda mengerti arti dari semuanya ini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar